Resiko Menjadi Pemimpin Yang Harus Kita Hadapi

Resiko Menjadi Pemimpin Yang Harus Kita Hadapi

Menjadi seorang pemimpin memang bukan suatu hal yang mudah, baik pemimpin kelompok kecil hingga pemimpin lingkup yang luas. Begitu banyak persoalan dan sengketa datang silih berganti semasa jabatan pemimpin berada di bahu kita. Sudah benar sekalipun, masih aja ada yang protes sana - sini. itulah Resiko Menjadi Pemimpin.

Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mengetahui apa saja kemungkinan resiko yang akan kita hadapi saat menjadi calon pimpinan. Supaya nantinya kita bisa berjaga - jaga akan suatu hal dimasa mendatang ketika kita menjadi seorang pemimpin. Lalu apa sajakah itu? Sebagaimana dikutip dari www.ex-school.com inilah 7 Resiko Menjadi Pemimpin Yang Harus Kamu Hadapi

  1. Dibenci Orang
    Dibenci ? Ya, tentu. Di saat kita menjadi seorang pemimpin pasti ada saja orang yang tidak suka kepada kita. Bahkan bukan suatu hal yang mustahil jika ada yang sampai ingin menjatuhkan diri kita, meskipun kita tidak melakukan kesalahan. 

    Ada yang langsung menunjukkan ketidaksukaannya di depan kita, dan ada juga hanya di belakang kita saja. Banyak penyebabnya, seperti iri hati akan kecakapan dan kehebatan kita dalam memimpin, tidak suka dengan cara managemen kita, ataupun dipengaruhi oleh pihak lain yang juga membenci kita. Memang kalau soal hati tidak ada yang tahu selain Tuhan dan diri orang itu sendiri.

    Namun alangkah baiknya, jika kamu mendapat perlakuan dibenci dari orang lain, kamu bisa meminta untuk berbicara secara pribadi dengan orang yang tidak suka denganmu itu. Kamu tanyakan secara baik - baik, apa sebenarnya penyebab dari ketidaksukaannya kepadamu. Lalu kamu sampaikan bahwa kamu mengajaknya berbicara hal tersebut adalah untuk memperbaiki sisi dirimu yang tidak disukainya. 

    Jika kamu berhasil melakukannya, kemungkinan besar rasa tidak suka itu bisa terselesaikan dengan bijaksana. Jangan lupa selalu menyertakan kata "Maaf" di dalamnya ya, sekalipun kamu tidak bersalah. Sebab kata maaf yang sederhana itu bisa membuat suatu perubahan yang baik bagi orang yang menerima maupun yang mengucapkannya. Jadi jangan ragu untuk mengucapkannya ya.

  2. Rugi Secara Financial
    Yap, kebutuhan akan uang di masa modern ini seakan mendominasi segalanya. Terlebih lagi jika kamu memiliki organisasi yang akan mengadakan suatu acara, baik resmi maupun semi resmi. Semuanya memerlukan kebutuhan uang yang relatif banyak. Selain bendahara, pemimpin atau ketua juga berperan penting dalam pengaturan keuangan lho. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus pintar memutar otak untuk mengatur keuangan. 

    Bahkan, tak jarang ada pemimpin yang sampai rela mengeluarkan uang pribadinya untuk menunjang kebutuhan organisasinya. Dalam kata lain, berdonasi secara pribadi. Memang terkadang situasi dan kondisi yang sulit membuat beberapa pemimpin rela ikut berkorban dalam keuangan. 

    Namun, tentu saja tidak semua pemimpin ingin melakukan hal tersebut. Hanya mereka yang tergerak hatinya untuk mendonasikan beberapa penghasilannya bagi kepentingan bersama tersebut.  Nah, siapa nih yang ingin jadi pemimpin yang dermawan? Tentunya dikondisikan dengan situasi dirimu saat itu ya, jangan sampai hanya karena ingin berdonasi dalam acara, kaliannya sendiri malah sampai kekurangan nih.

  3. Kerepotan Banyak Hal
    Malam hari sebelum terlaksananya acara saja sudah harus memikirkan rencana untuk meminimalisir keterlambatan waktu. Besoknya pagi-pagi sudah harus standby, belum lagi kalau ada kendala-kendala tak terduga ditengah-tengah acara. Apalagi acara yang direncanakan merupakan acara besar dan genting. Pastinya akan membuat berbagai pihak maupun panitia menjadi kerepotan.

    Repot memang suatu hal yang tidak bisa dihindari. Mau jadi karyawan ataupun pemimpin, pastinya sama-sama pernah merasakan repotnya kerja full 24 jam, bahkan mungkin berhari-hari. 

    Tapi jangan takut, kamu bisa kok mengurangi volume kerepotan saat jadi pemimpin. Kamu bisa koordinasi dengan anggota atau karyawanmu untuk membagi semua tugas secara rata dan adil. Jangan semua tugas kamu kerjakan sendirian, hanya karena kamu menduduki posisi tertinggi. 

    Lalu, kamu bisa meminta pertolongan pihak lain seperti anggota inti misalnya, untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasmu. Dengan cara tersebut, beban tanggungan kamu bisa menjadi lebih ringan.

  4. Emosi Tidak Stabil
    Kalau yang satu ini, siapa yang belum pernah merasakan? Pastilah semua pernah, seperti saat kerjaan kamu numpuk ditambah lagi kalau ada masalah sama anggotamu. Langsung, rasa stress muncul secara tiba-tiba.

    Dan memang terbukti bahwa orang yang memiliki tingkat kesibukan tinggi, akan lebih rentan mengalami tekanan emosi yang tinggi pula. Nah, kalau udah gini gimana? Tenang, sebenarnya setiap orang itu bisa mengatur emosinya sendiri. 

    Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengontrol emosi jelek atau bad mood. Jika kamu hobi makan, cocok banget kalau kamu sediakan makanan ringan yang manis seperti cokelat, kue kecil, permen, dll. Karena terbukti bahwa makan yang mengandung kafein seperti cokelat bisa menstabilkan mood menjadi baik lagi. 

  5. Kebingungan dalam management
    Resiko Menjadi Pemimpin juga Soal atur-mengatur orang itu susah-susah gampang. Tergantung sikap pribadi orang yang diatur dan mengaturnya. Terlebuh lagi kalau kondisi dan situasi saat itu sedang sulit. Jadi pertimbangan yang panjang nih buat managementnya.

    Hal yang satu ini memang tidak terlepaskan ya pada saat kamu menjadi pemimpin. Sebab, tugas utama seorang pemimpin yaitu untuk mengkoordinasikan tugas tiap anggotanya.

    Nah, maka dari itu kamu harus terlebih dahulu mengenali karakter tiap anggota atau rekan-rekan kamu. Tujuannya yaitu, supaya kamu jadi lebih mudah dalam membagi tugas atau memanagemen mereka. 

    Kok bisa? Karena kamu sudah memahami masing - masing kepribadian mereka. Otomatis, kamu jadi gampang memberikan tugas atau job buat mereka yang sesuai dengan kemampuan dan kepribadian masing-masing tentunya.

  6. Terjadinya Kesalahpahaman
    Kamu penah nggak? Disuruhnya begini, eh kamu malah begitu. Hal seperti ini bukan hanya terjadi pada anggota saja lho. Pemimpin pun juga berpotensi akan terjadinya kesalahpahaman. Ya, namanya juga manusia. 

    Iya memang, setiap manusia tidak luput dari yang namanya kesalahpahaman. Lalu, bagimana cara meminimalisir dan mengatasinya? Nah, hal yang utama disini yaitu komunikasi. Komunikasi yang baik akan memperjelas tiap planning dan dapat menjalin kerjasama yang baik.

    Oleh karena itu, jangan sungkan apalagi gengsi untuk berbicara dengan anggota kamu ya. Ingat, komunikasi itu hal terpenting dalam keorganisasian lho. Yuk mulai bangun komunikasi yang baik dengan semua pihak dalam organisasimu!

  7. Didominasi oleh Anggota
    Kalau hal satu ini, biasanya terjadi pada pemimpin yang memiliki sifat kurang tegas dalam memimpin anggotanya. Dalam kata lain, memiliki anggota yang sifatnya suka mengatur. Padahal, dirinya tidak menduduki posisi sebagai pemimpin. 

Memang bukan suatu hal yang nyaman apabila ada anggota yang suka mendominasi dalam organisasi yang kamu pimpin. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa karakter tiap orang itu berbeda-beda. itulah Resiko Menjadi Pemimpin

Oleh karena itu, kamu jangan berkecil hati ya. Kamu masih bisa kok menjadi pemimpin yang baik, dengan memiliki sifat yang bijaksana dalam kamu mengatur organisasimu itu. Maka kamu dapat membuat organisasimu untuk lebih maju kedepannya. 

Nah, gimana? Para calon-calon pemimpin sudah tahu Resiko Menjadi Pemimpin? Semoga dapat bermanfaat dan menjadi berkat buat semua yang membacanya. Ingat, jangan takut untuk menjadi seorang pemimpin, melainkan jadilah seorang pemimpin yang bijaksana dan dapat menjadi teladan bagi semua orang.

Post a Comment

أحدث أقدم